Sabtu, 17 Mei 2008

Sistem Neoliberalisme Menyebabkan Krisis Pangan dan Krisis Energi!!!
Tolak Kenaikan Harga BBM !!!
Potong Upah dan Tunjangan para Pejabat !!!
Turunkan Harga!!!

Salam Rakyat Pekerja,

Kenaikan harga BBM akan terjadi lagi dalam 2-3 minggu ini. Hal ini ditegaskan oleh pemerintah bahwa pemerintah tidak mungkin dapat menghindari dan terpaksa untuk menaikka harga BBM. Jelas bahwa kenaikan harga BBM ini akan semakin menyengsarakan rakyat Indonesia. Dengan kehidupan perekonomian yang saat ini sudah sangat terpuruk, maka kenaikan harga BBM tersebut akan menjerumuskan rakyat Indonesia semakin dalam ke dalam kemiskinan.

Menurut pemerintah, kenaikan harga BBM tidak dapat dihindari karena naiknya harga pasaran minyak dunia yang tinggi hingga $ 150- $ 200 per barrel saat ini. Namun tentunya hal tersebut bukan menjadi permasalahan utama, karena naiknya harga pasaran minyak dunia tersebut dipengaruhi oleh “resep” dari IMF dan World Bank. Artinya krisis energi dan krisis pangan yang tercipta di dunia ini memang dipengaruhi oleh kebijakan dari kedua lembaga tersebut. Inilah buah dari kapitalisme yang hanya menguntungkan segelintir orang atau kelompok yaitu kapitalis.

Dukungan terhadap kenaikan harga BBM dan semakin tingginya harga sembako yang dilakukan oleh APINDO, KADIN, dan para pejabat pemerintah yang juga para pengusaha. Karena jelas, dengan kondisi ini bisa dimanfaatkan oleh para kapitalis untuk mengeruk keuntungan dari kondisi ini. Jelas jika pemerintah berusaha menaikan harga BBM dan tidak merespon secara cepat dan tepat kenaikan harga sembako, maka pemerintah hanya mementingkan kepentingan para kapitalis. Dan jelas juga bahwa pemerintah tidak mempedulikan kondisi rakyat yang semakin terpuruk.

Artinya krisis pangan dan krisis energi yang terjadi di seluruh dunia, dan khususnya Indonesia bukan hanya disebabkan karena kebijakan pemerintah SBY-JK. Namun krisis ini disebabkan karena tunduknya pemerintah SBY-JK kepada para kapitalis dan menganut sistem Neoliberalisme.

Dengan naiknya harga BBM dan semakin tingginya harga sembako di Indonesia, tentunya juga akan meningkatkan angka kemiskinan di Indonesia. Kehidupan rakyat yang terpuruk karena permasalahan perekonomian sudah dialami oleh rakyat Indonesia sejak bertahun-tahun yang lalu. Sehingga sudah tidak etis jika hanya rakyat yang disuruh untuk mengerti dan memahami kondisi perekonomian di Indonesia. Sudah saatnya juga para penguasa, pengusaha serta pejabat pemerintahan mengalami dan mengerti kondisi keterpurukan di Indonesia.

Maka dari itu, kami dari Perhimpunan Rakyat Pekerja (PRP) menyatakan sikap:

  1. Menolak kenaikan harga BBM yang akan segera dicanangkan oleh pemerintah kapitalis
  2. Turunkan harga sekarang karena kondisi ini semakin menyengsarakan kehidupan rakyat Indonesia
  3. Potong upah/gaji dan tunjangan para pejabat pemerintah dan DPR untuk mengatasi keterpurukan ekonomi rakyat.
  4. Hancurkan sistem Neoliberalisme beserta antek-antek kapitalisme yang telah membuat rakyat sengsara dan mendertita

Kondisi perekonomian seperti ini disebabkan karena sistem Neoliberalisme yang selama ini diterapkan oleh pemerintah kapitalis. Maka hanya dengan SOSIALISME sajalah permasalahan ini akan akan bisa diselesaikan dan akan menguntungkan rakyat Indonesia, bukan para kapitalis. Sampai kapanpun jika pemerintahan masih dikuasai oleh para kapitalis dan menganut sistem Neoliberalisme, maka rakyat tetap akan sengsara dan menderita. Maka rakyat harus merebut kekuasaan dan menjalankan pemerintahan yang menganut sistem SOSIALISME, sehingga rakyat akan sejahtera.

Tidak ada komentar: